Mengawali Aktivitas Dengan Rutinitas
(Foto ketika merakit block)
PKL hari ke 15. Hari saya dimulai jauh sebelum matahari terbit, tepatnya pukul 05.30. Bagi saya, memulai hari lebih awal adalah kunci untuk membangun ritme yang produktif. Setelah menunaikan ibadah salat Subuh pada pukul 05.35, pikiran terasa lebih jernih dan siap untuk menyambut tantangan. Rutinitas pagi dilanjutkan dengan mandi, lalu pada pukul 06.20, saya mengisi energi dengan sarapan nasi goreng dan teh hangat. Sembari sarapan, saya memastikan semua peralatan yang mungkin dibutuhkan, seperti obeng dan perangkat lainnya sudah siap di dalam tas. Kesiapan adalah langkah pertama menuju profesionalisme.
Pukul 07.20, saya berangkat bersama rekan saya, Daniel. Perjalanan pagi menuju lokasi PKL kami tempuh dalam waktu sekitar 20 menit. Setibanya di sana, beberapa teman lain sudah berkumpul di area parkir. Kami pun bersama-sama menuju laboratorium komputer, ruang kerja kami untuk hari ini, sambil menunggu arahan tugas pertama.
Aktivitas kami dimulai tepat pukul 08.00 dengan sesi kebersihan laboratorium. Ini bukan sekadar piket biasa, melainkan latihan tanggung jawab dan kerja sama tim. Saya mendapat tugas untuk mengelap pada ruangan B. Melihat semua orang bahu-membahu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman adalah pemandangan yang positif. Pukul 08.30, laboratorium sudah kembali rapi dan bersih.
Tugas pertama kami cukup menantang, yakni menggarap sebuah buku digital di Google Docs dengan tema "Jebakan Digital Kehancuran". Kami diajak untuk berpikir kritis mengenai sisi lain dari kemajuan teknologi, mulai dari disinformasi, isu privasi data, judi online, hingga dampak kesehatan mental akibat media sosial. Tugas ini melatih kemampuan riset dan sintesis informasi kami hingga pukul 10.00.
Selanjutnya, kami beralih ke tugas yang membutuhkan ketelitian lebih tinggi, yakni memilah tautan jurnal penelitian dari Pustaka DOAJ (Directory of Open Access Journals). Setiap tautan harus dianalisis, diberi tagar yang relevan, lalu diarsipkan ke dalam Notepad. Ini adalah latihan penting dalam manajemen data dan pemahaman literatur akademik, yang kami kerjakan hingga menjelang waktu istirahat.
Pukul 12.00, saatnya kami beristirahat. Kami memilih lokasi yang istimewa untuk makan siang: di tepi danau yang berada di sekitar area kampus. Suasananya begitu sejuk dan asri, dengan pepohonan rindang yang meneduhkan. Menikmati bekal di tengah suasana alam yang tenang menjadi momen yang sangat menyegarkan pikiran setelah beberapa jam berkutat di depan layar.
Setelah makan siang, kami bersama-sama menuju masjid untuk menunaikan salat Dzuhur berjamaah. Momen spiritual ini memberikan ketenangan batin sebelum kami kembali melanjutkan aktivitas pada pukul 13.00.
Sesi sore membawa tantangan baru yang lebih bersifat praktik. Kami dibagi ke dalam beberapa sub-divisi, dan saya mendapat bagian yang sangat saya nikmati, yakni memilah komponen Artec Block Robot dan merakitnya hingga menjadi robot yang dapat berjalan menggunakan motor dinamo. Di sini, teori bertemu dengan praktik. Setiap komponen harus dipasang dengan presisi. Proses ini tidak hanya menguji pemahaman teknis, tetapi juga kesabaran dan kemampuan problem-solving. Kepuasan terbesar datang saat melihat robot yang kami rakit dari nol akhirnya bisa bergerak fungsional.
Pukul 16.00 menandai berakhirnya hari kerja. Sungguh hari yang padat, namun setiap menitnya terasa begitu berharga. Dari membangun disiplin diri di pagi hari, berkolaborasi dengan tim, menganalisis isu-isu digital, hingga akhirnya merasakan kepuasan merakit sebuah teknologi secara langsung.
Kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan membawa lelah yang produktif dan setumpuk pengalaman baru. Ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah proses pembelajaran yang nyata. Sampai jumpa di catatan berikutnya.
Azash.

Comments
Post a Comment