Kreatifitas Yang Berbicara
Hari ke 39,
Pagi ini saya memulai aktivitas dengan bangun pukul 05.00, ketika udara masih segar dan suasana sekitar masih tenang. Setelah menunaikan ibadah Subuh, saya meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran sambil menata rencana kegiatan hari ini. Rutinitas pagi saya lanjutkan dengan mandi untuk menyegarkan tubuh, kemudian sarapan sederhana berupa nasi, telur dadar, dan teh hangat. Bagi saya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan langkah awal untuk membangun energi dan semangat sebelum berangkat ke tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sekitar pukul 07.00, saya berangkat bersama rekan saya, Daniel, menggunakan motor menuju lokasi PKL. Perjalanan di pagi hari selalu menjadi momen transisi yang menyenangkan antara suasana rumah yang tenang dengan dunia kerja yang penuh dinamika. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung disambut suasana hangat di laboratorium komputer. Sebelum memulai pekerjaan, kami melaksanakan kegiatan rutin piket pagi. Kegiatan ini kami jalani dengan penuh tanggung jawab, karena selain menjaga kebersihan lingkungan, hal ini juga melatih kami untuk bekerja dalam tim serta menumbuhkan disiplin dan rasa memiliki terhadap tempat kerja.
Pukul 08.30 kami menerima arahan dari pembimbing untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dijadwalkan, yaitu Mengikuti perlombaan lagi untuk membuat Poster infografi. Tugas ini menuntut ketelitian, karena setiap elemen seperti struktur tulisan, tautan, dan tampilan harus diperhatikan dengan saksama agar hasilnya maksimal. Aktivitas ini berlangsung hingga menjelang siang dan mengajarkan kami pentingnya kesabaran serta fokus dalam pekerjaan digital yang memerlukan detail tinggi.
Pukul 12.00 kami beristirahat sejenak untuk makan siang dan mengembalikan energi. Setelah istirahat selama satu jam, kami kembali ke laboratorium pada pukul 13.00 untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Dengan semangat baru, kami memperbaiki bagian-bagian yang masih kurang dan menata ulang halaman agar tampil lebih rapi dan informatif.
Menjelang pukul 16.00, kami menutup kegiatan dengan membersihkan area kerja serta melakukan evaluasi ringan terhadap hasil pekerjaan hari ini. Secara keseluruhan, hari ini memberikan pelajaran berharga tentang konsistensi, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Pengalaman di hari ke-39 ini semakin memperkaya wawasan saya tentang dunia kerja, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan manajemen konten digital.
Berikut materi mengenai Poster infografi :
Poster Infografi
Poster infografis adalah gabungan antara teks, gambar, dan data visual yang dirancang untuk menyampaikan informasi secara singkat, jelas, dan menarik.
Berbeda dari poster biasa yang fokus pada teks atau gambar tunggal, poster infografis menekankan pada penyajian data dan konsep secara visual, agar mudah dipahami hanya dengan melihat sekilas.
Tujuan
1. Menyederhanakan informasi yang kompleks
Data atau konsep yang rumit bisa dibuat lebih mudah dimengerti lewat grafik, ikon, dan visualisasi sederhana.
2. Menarik perhatian audiens
Warna, ilustrasi, dan tata letak menarik membuat orang lebih tertarik membaca dan memahami isinya.
3. Memperkuat pesan utama
Dengan struktur visual yang terarah, pesan inti lebih mudah diingat oleh pembaca.
4. Efisien dan komunikatif
Dalam waktu singkat, pembaca bisa menangkap inti informasi tanpa perlu membaca paragraf panjang.
Poster infografis adalah alat komunikasi visual yang efektif untuk menyampaikan pesan edukatif, sosial, maupun promosi.
Dengan menggabungkan data, desain, dan narasi visual, poster infografis mampu membuat informasi lebih mudah dipahami, menarik, dan berkesan.
Berikut poster yang say buat :
Grow Knowledge, Grow Green
Dari Limbah Makanan Menjadi Edukasi Keberlanjutan di Sekolah
Food Waste
Dari Sisa Makanan Jadi Peluang.
Setiap hari, kantin sekolah menghasilkan sisa makanan seperti kulit buah, nasi, atau sayur yang tidak habis. Jika dibuang begitu saja, limbah ini akan menumpuk dan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan.
Namun, dengan sedikit kesadaran dan pengelolaan yang tepat, sisa makanan ini bisa menjadi sumber daya baru bahan utama untuk kompos alami.
Collection & Process
Mengubah Sampah Jadi Manfaat.
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan mengolah limbah organik.
Proses komposting ini tidak hanya menghasilkan pupuk alami, tetapi juga menjadi kegiatan edukatif bagi siswa. Mereka belajar tentang siklus alam bagaimana sesuatu yang dianggap “sampah” bisa berubah menjadi hal yang berguna untuk kehidupan baru.
Compost + Seedling Program
Menumbuhkan Kehidupan Baru
Hasil kompos digunakan untuk menyuburkan bibit tanaman baru.
Melalui program ini, siswa dapat memahami hubungan antara tanah, air, dan kehidupan tumbuhan. Mereka melihat langsung bagaimana hasil pengelolaan sampah membantu menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan produktif.
School Gardens
Belajar di Kebun Sekolah
Kebun sekolah bukan sekadar tempat menanam, tapi juga ruang belajar terbuka.
Siswa dapat mempraktikkan ilmu sains, biologi, dan tanggung jawab sosial secara langsung. Mereka belajar menyiram, memupuk, dan merawat tanaman sambil memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Education for Sustainability
Menanam Nilai Keberlanjutan Sejak Dini
Inisiatif ini menanamkan eco-awareness sejak usia dini.
Dengan mengenalkan konsep keberlanjutan melalui aktivitas nyata, anak-anak tumbuh dengan kebiasaan peduli lingkungan. Mereka belajar bahwa menjaga bumi bukan tugas orang dewasa saja, melainkan tanggung jawab bersama.
Baik, segitu saja materi saya untuk hari ini. Terimakasih kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya membaca blog saya. Mohon maaf apabila ada salah kata dan kurangnya penjelasan. saya pamit undur diri sampai bertemu di blog saya yang lainnya.
Azash.


Comments
Post a Comment