Dasar-dasar Dalam Pembuatan Web
Hari ke 50,
Pagi ini saya memulai aktivitas dengan bangun pukul 05.00, ketika udara masih segar dan suasana sekitar masih tenang. Setelah menunaikan ibadah Subuh, saya meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran sambil menata rencana kegiatan hari ini. Rutinitas pagi saya lanjutkan dengan mandi untuk menyegarkan tubuh, kemudian sarapan sederhana berupa nasi, telur dadar, dan teh hangat. Bagi saya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan langkah awal untuk membangun energi dan semangat sebelum berangkat ke tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sekitar pukul 07.00, saya berangkat bersama rekan saya, Daniel, menggunakan motor menuju lokasi PKL. Perjalanan di pagi hari selalu menjadi momen transisi yang menyenangkan antara suasana rumah yang tenang dengan dunia kerja yang penuh dinamika. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung disambut suasana hangat di laboratorium komputer. Sebelum memulai pekerjaan, kami melaksanakan kegiatan rutin piket pagi. Kegiatan ini kami jalani dengan penuh tanggung jawab, karena selain menjaga kebersihan lingkungan, hal ini juga melatih kami untuk bekerja dalam tim serta menumbuhkan disiplin dan rasa memiliki terhadap tempat kerja.
Pukul 08.30 kami menerima arahan dari pembimbing untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dijadwalkan, yaitu Mempelajari mengenai Web dan cara mengupload website di github. Tugas ini menuntut ketelitian, karena setiap elemen seperti struktur tulisan, tautan, dan tampilan harus diperhatikan dengan saksama agar hasilnya maksimal. Aktivitas ini berlangsung hingga menjelang siang dan mengajarkan kami pentingnya kesabaran serta fokus dalam pekerjaan digital yang memerlukan detail tinggi.
Pukul 12.00 kami beristirahat sejenak untuk makan siang dan mengembalikan energi. Setelah istirahat selama satu jam, kami kembali ke laboratorium pada pukul 13.00 untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Dengan semangat baru, kami memperbaiki bagian-bagian yang masih kurang dan menata ulang halaman agar tampil lebih rapi dan informatif.
Menjelang pukul 16.00, kami menutup kegiatan dengan membersihkan area kerja serta melakukan evaluasi ringan terhadap hasil pekerjaan hari ini. Secara keseluruhan, hari ini memberikan pelajaran berharga tentang konsistensi, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Pengalaman di hari ke-50 ini semakin memperkaya wawasan saya tentang dunia kerja, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan manajemen konten digital.
Berikut materi hari ini :
Github
GitHub adalah layanan berbasis web yang menjadi tempat menyimpan dan mengelola kode proyek. Pada tingkat paling sederhana, GitHub menggabungkan sistem kontrol versi dengan antarmuka yang memudahkan orang bekerja bersama: menyimpan riwayat perubahan, berbagi versi terbaru, dan mengatur proses review sebelum perubahan dimasukkan ke proyek utama. Untuk siapa saja yang pernah membuat program atau dokumen yang terus berkembang, GitHub memudahkan melacak siapa mengubah apa, kapan, dan mengapa.
Pentingnya GitHub terlihat dari fungsinya sebagai pusat kolaborasi. Ketika beberapa orang bekerja pada satu proyek, setiap orang bisa membuat salinan kerja, melakukan perubahan tanpa mengganggu alur orang lain, lalu mengusulkan perubahan itu agar ditinjau dan digabungkan. Selain itu, GitHub juga sering dipakai untuk menampilkan portofolio; menyimpan dokumentasi; atau menyiapkan situs statis. Fitur seperti issue tracker, pull request, dan halaman dokumentasi membuatnya lebih dari sekadar tempat penyimpanan berkas.
Untuk mulai menggunakan GitHub, langkah dasar yang biasanya diikuti cukup sederhana. Pertama, buat repositori di akun GitHub sebagai tempat berkas proyek. Kedua, salin repositori itu ke komputer lokal sehingga kamu bisa bekerja secara offline. Ketika ada fitur baru atau perbaikan, buat cabang terpisah supaya perubahan tidak langsung masuk ke cabang utama; kerjakan perubahan pada cabang tersebut dan simpan perubahan tiap langkah sebagai unit yang jelas. Setelah pekerjaan siap, unggah cabang ke GitHub lalu buat permintaan penggabungan agar rekan tim bisa meninjau perubahan sebelum digabung ke cabang utama. Proses ini menjaga agar kode utama selalu berada dalam kondisi stabil.
Secara teknis, GitHub mendasarkan dirinya pada sistem kontrol versi yang disebut Git. Git menyimpan riwayat proyek sebagai serangkaian snapshot yang dapat dibandingkan dan dikembalikan. Memahami konsep commit, branch, merge, dan remote penting untuk bekerja efektif. Commit adalah rekaman perubahan yang memiliki pesan penjelas; branch adalah jalur pengembangan terpisah; merge adalah tindakan menggabungkan perubahan dari satu branch ke branch lain; remote adalah repositori yang berada di server (GitHub) tempat kamu mengirim atau menerima perubahan. Alur kerja yang sehat mendorong commit kecil dan sering dengan pesan yang jelas, serta penggunaan branch untuk fitur baru, perbaikan bug, atau eksperimen.
Lebih jauh, ada praktik kerja yang umum di tim profesional. Tim sering menggunakan strategi branch tertentu: misalnya satu cabang utama yang selalu siap rilis, cabang pengembangan untuk integrasi fitur, dan cabang fitur individual untuk pekerjaan terpisah. Setiap permintaan penggabungan biasanya dilengkapi tinjauan kode oleh rekan kerja, percobaan otomatis melalui sistem pengujian, dan pemeriksaan kualitas kode. Otomatisasi ini biasanya diimplementasikan dengan alat integrasi berkelanjutan dan pengiriman berkelanjutan sehingga setiap perubahan yang didorong ke server dapat diuji dan dibangun otomatis.
GitHub juga menyediakan fitur yang memudahkan otomatisasi dan integrasi, termasuk tindakan (actions) untuk menjalankan skrip otomatis setiap kali ada peristiwa di repositori. Dengan fitur ini, proyek bisa mengatur rangkaian pengujian otomatis, proses penyusunan paket, hingga penerapan ke lingkungan hosting tanpa campur tangan manual. Selain itu, GitHub mendukung integrasi dengan layanan pihak ketiga melalui webhook dan API, sehingga alur kerja tim dapat disesuaikan dan diperluas.
Dari sisi keamanan dan manajemen, penting untuk memperhatikan beberapa aspek teknis. Simpan rahasia dan kredensial di tempat yang aman, jangan masukkan kunci atau sandi langsung ke dalam repositori. Manfaatkan kontrol akses untuk mengatur siapa dapat mengubah cabang tertentu, dan aktifkan pemeriksaan otomatis yang menolak penggabungan jika pengujian gagal atau jika ada masalah keamanan yang terdeteksi. Untuk proyek publik, gunakan file panduan kontribusi dan kode etik agar kontributor tahu bagaimana berinteraksi dengan proyek.
Dalam praktik sehari-hari, beberapa masalah teknis kerap muncul dan cara menanganinya relatif konsisten. Konflik penggabungan bisa terjadi ketika dua orang mengubah bagian yang sama; solusi umumnya adalah meninjau perbedaan, memilih perubahan yang benar atau menggabungkan keduanya secara manual, lalu menyelesaikan konflik pada commit baru. Bila riwayat commit berantakan, ada pilihan untuk merapikannya sebelum menggabungkan, tetapi perlu hati-hati karena mengubah riwayat yang sudah dipublikasikan dapat mempersulit rekan lain. Masalah autentikasi biasanya terkait token atau kunci SSH yang kadaluarsa atau belum dikonfigurasi; perbaiki dengan memperbarui token atau menambahkan kunci yang benar. Untuk performa dan ukuran repositori, hindari menyimpan file besar versi demi versi; gunakan mekanisme penyimpanan file besar bila proyek membutuhkannya.
Untuk analisis dan pemeriksaan kualitas proyek, lihat metrik yang tersedia: frekuensi commit, waktu rata-rata untuk menyelesaikan issue, jumlah review per pull request, dan hasil pengujian otomatis. Angka-angka ini membantu menilai kesehatan proses pengembangan. Jika terdapat banyak perbaikan darurat pada cabang utama, itu indikasi bahwa proses review atau pengujian perlu diperbaiki. Sebaliknya, alur yang stabil biasanya menunjukkan cabang utama yang jarang bermasalah dan pull request yang rutin ditinjau.
Bagi yang baru memulai, fokuslah pada pola kerja dasar: buat repositori, kerjakan di branch, commit dengan pesan jelas, dorong perubahan ke server, dan gunakan pull request untuk tinjauan. Seiring bertambahnya kebutuhan, tambahkan pengujian otomatis, aturan penggabungan, dan dokumentasi yang baik. Untuk tim, sepakati aturan kerja yang jelas sehingga kontribusi berjalan rapi dan risiko kesalahan turun.
Secara ringkas, GitHub adalah wadah yang menyatukan kontrol versi, kolaborasi, dan alat otomatisasi sehingga proyek perangkat lunak bisa dikelola dengan rapi. Menguasai alur dasar dan menerapkan praktik teknis yang baik akan memberikan manfaat besar: kode yang lebih mudah dikelola, kolaborasi yang lebih efisien, dan produk akhir yang lebih andal.
Web
Secara sederhana, web (World Wide Web) adalah sistem yang memungkinkan kita mengakses informasi melalui internet menggunakan browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Microsoft Edge.
Informasi di web disajikan dalam bentuk halaman-halaman yang disebut web page, dan kumpulan dari halaman tersebut disebut website.
Misalnya
- www.google.com adalah website mesin pencari.
- www.wikipedia.org adalah ensiklopedia daring.
- www.youtube.com adalah situs berbagi video.
Semua situs itu dibuat menggunakan bahasa dan teknologi web yang dirancang agar bisa diakses oleh siapa saja melalui jaringan internet.
Komponen Utama Dalam Sebuah Website
Sebuah website terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama, yaitu:
1. HTML (HyperText Markup Language)
Bahasa dasar untuk membuat struktur dan isi dari sebuah halaman web, seperti teks, gambar, tabel, atau tautan.
2. CSS (Cascading Style Sheets)
Digunakan untuk mengatur tampilan atau desain halaman, seperti warna, tata letak, dan jenis huruf agar website lebih menarik.
3. JavaScript
Bahasa pemrograman yang menambahkan interaktivitas ke dalam website, misalnya membuat tombol yang bisa diklik atau animasi yang bergerak.
4. Web Server dan Domain
Website perlu disimpan di sebuah server agar bisa diakses secara online, dan memiliki nama domain seperti www.namaku.com agar mudah ditemukan.
Tahapan Dasar Pembuatan Website
Untuk membuat website dari awal, ada beberapa tahapan dasar yang perlu diketahui:
1. Perencanaan
Tentukan tujuan website apakah untuk bisnis, blog pribadi, portofolio, atau edukasi.
Buat gambaran kasar (wireframe) tentang tampilan halaman yang diinginkan.
2, Membuat Struktur dengan HTML
Buat kerangka dasar website menggunakan HTML. Misalnya menambahkan bagian header, isi konten, dan footer.
3. Menambahkan Desain dengan CSS
Atur warna, ukuran teks, tata letak, dan elemen visual agar website terlihat menarik dan nyaman dibaca.
4. Memberi Interaksi dengan JavaScript
Tambahkan efek atau interaksi seperti tombol navigasi, menu dropdown, slider gambar, atau validasi formulir.
5. Menghosting Website
Setelah website selesai, simpan di layanan hosting agar bisa diakses publik melalui internet.
Perangkat yang Dibutuhkan
Untuk membuat website, kamu tidak memerlukan peralatan mahal. Cukup beberapa hal berikut:
- Teks Editor seperti Visual Studio Code, Notepad++, atau Sublime Text.
- Browser untuk melihat hasil web yang dibuat.
- Koneksi Internet jika ingin mengunggah website secara online.
- (Opsional) Software desain seperti Figma atau Canva untuk merancang tampilan terlebih dahulu.
Baik, segitu saja materi saya untuk hari ini. Terimakasih kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya membaca blog saya. Mohon maaf apabila ada salah kata dan kurangnya penjelasan. saya pamit undur diri sampai bertemu di blog saya yang lainnya.


Comments
Post a Comment