Skip to main content

Kemudahan Bekerja Dengan AI

 Kemudahan Bekerja Dengan AI


Hari ke 45,
Pagi ini saya memulai aktivitas dengan bangun pukul 05.00, ketika udara masih segar dan suasana sekitar masih tenang. Setelah menunaikan ibadah Subuh, saya meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran sambil menata rencana kegiatan hari ini. Rutinitas pagi saya lanjutkan dengan mandi untuk menyegarkan tubuh, kemudian sarapan sederhana berupa nasi, telur dadar, dan teh hangat. Bagi saya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan langkah awal untuk membangun energi dan semangat sebelum berangkat ke tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Sekitar pukul 07.00, saya berangkat bersama rekan saya, Daniel, menggunakan motor menuju lokasi PKL. Perjalanan di pagi hari selalu menjadi momen transisi yang menyenangkan antara suasana rumah yang tenang dengan dunia kerja yang penuh dinamika. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung disambut suasana hangat di laboratorium komputer. Sebelum memulai pekerjaan, kami melaksanakan kegiatan rutin piket pagi. Kegiatan ini kami jalani dengan penuh tanggung jawab, karena selain menjaga kebersihan lingkungan, hal ini juga melatih kami untuk bekerja dalam tim serta menumbuhkan disiplin dan rasa memiliki terhadap tempat kerja.

Pukul 08.30 kami menerima arahan dari pembimbing untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dijadwalkan, yaitu Mempelajari mengenai Animasta, SciSpace AI, Emergent AI dan StudyFetch AI. Tugas ini menuntut ketelitian, karena setiap elemen seperti struktur tulisan, tautan, dan tampilan harus diperhatikan dengan saksama agar hasilnya maksimal. Aktivitas ini berlangsung hingga menjelang siang dan mengajarkan kami pentingnya kesabaran serta fokus dalam pekerjaan digital yang memerlukan detail tinggi.

Pukul 12.00 kami beristirahat sejenak untuk makan siang dan mengembalikan energi. Setelah istirahat selama satu jam, kami kembali ke laboratorium pada pukul 13.00 untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Dengan semangat baru, kami memperbaiki bagian-bagian yang masih kurang dan menata ulang halaman agar tampil lebih rapi dan informatif.

Menjelang pukul 16.00, kami menutup kegiatan dengan membersihkan area kerja serta melakukan evaluasi ringan terhadap hasil pekerjaan hari ini. Secara keseluruhan, hari ini memberikan pelajaran berharga tentang konsistensi, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Pengalaman di hari ke-45 ini semakin memperkaya wawasan saya tentang dunia kerja, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan manajemen konten digital.

Berikut materi hari ini :

Animasta


Animista adalah sebuah situs web yang menyediakan berbagai animasi CSS siap pakai yang bisa langsung digunakan untuk mempercantik tampilan elemen di website. Platform ini banyak digunakan oleh desainer dan developer front-end karena tampilannya sederhana dan praktis pengguna hanya perlu memilih jenis animasi yang diinginkan, menyesuaikan durasi, arah, atau efeknya, lalu menyalin kode CSS yang sudah dihasilkan secara otomatis.

Animista hadir sebagai solusi bagi siapa pun yang ingin menambahkan efek animasi menarik tanpa harus menulis kode dari nol. Misalnya, kamu bisa membuat elemen teks muncul perlahan, tombol bergetar saat diarahkan kursor, atau gambar meluncur masuk dari sisi layar semua itu bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik. Selain itu, setiap animasi dapat diatur kecepatannya, waktu tunda, hingga gaya transisinya sehingga hasil akhirnya tetap terlihat halus dan profesional.

Salah satu hal yang membuat Animista begitu digemari adalah kemudahan dalam proses eksperimen. Pengguna bisa mencoba berbagai gaya animasi secara langsung di dalam situs tanpa perlu menjalankan kode di editor. Setelah menemukan efek yang pas, cukup salin CSS-nya dan tempel ke proyek web. Ini sangat membantu bagi desainer yang ingin mempercepat workflow tanpa kehilangan kreativitas.

Secara keseluruhan, Animista bukan hanya alat bantu visual, tetapi juga sarana belajar yang menyenangkan bagi siapa pun yang ingin memahami cara kerja animasi dalam CSS. Ia memperlihatkan bahwa desain interaktif tak selalu rumit dengan alat yang tepat, kamu bisa membuat tampilan situs jauh lebih hidup dan dinamis dalam waktu singkat.

Berikut hasil penggunaan dari saya :


SciSpace AI



SciSpace adalah sebuah platform berbasis AI yang dirancang untuk membantu peneliti, mahasiswa, akademisi dan siapa pun yang berkutat dengan makalah ilmiah agar prosesnya menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Intinya, alih-alih harus membuka banyak dokumen, membaca baris demi baris, membolak-balik halaman makalah yang penuh istilah asing dan angka rumit, SciSpace mencoba menjadi asisten digital: men-scan, menjelaskan, mencari kutipan, membantu penulisan. 

Fitur-utama yang membuatnya menarik

Salah satu hal yang paling “wow” adalah fitur yang memungkinkan kamu mengunggah PDF makalah, kemudian menyorot paragraf, tabel atau persamaan matematika, lalu bertanya apa arti bagian itu atau bagaimana hubungannya dengan keseluruhan penelitian. SciSpace kemudian menyederhanakan bahasa teknisnya, atau memberi ringkasan. 

Selain itu, platform ini memiliki mesin pencari literatur yang cukup besar yang memungkinkan kamu menelusuri jutaan makalah ilmiah untuk menemukan apa yang sudah ditulis orang lain, tren riset terkini, gap penelitian, dan sebagainya. 

Tak kalah penting: ada bantuan untuk mengatur kutipan (APA, MLA, dan format lainnya), membantu parafrase (mengubah struktur kalimat tanpa mengubah makna), bahkan mendeteksi bagian yang mungkin dihasilkan oleh AI agar integritas akademik tetap terjaga. 

Mengapa ini relevan untuk blogger atau mahasiswa yang juga ingin konten ilmiah?

Meski SciSpace dirancang untuk akademik, sebagai blogger yang menulis dengan referensi dari artikel ilmiah atau white-paper, kamu bisa memanfaatkannya untuk:

  • Menjadi penghubung: jika kamu membaca makalah dan menemukan bagian yang sulit dipahami, SciSpace bisa membantu kamu memahami dengan bahasa yang lebih ringan, lalu kamu tulis ulang dalam blog dengan gaya kamu sendiri.
  • Mempercepat riset: alih-alih “membuka 20 makalah, mencari sendiri istilah-teknis, membuat rangkuman manual”, kamu bisa bekerja lebih efisien.
  • Memastikan keakuratan referensi: ketika kamu menulis blog yang mengutip hasil penelitian, SciSpace dapat membantu memastikan kutipan lengkap dan tepat formatnya.
  • Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan kualitas tulisan blog ilmiah atau semi-ilmiah sekaligus menghemat waktu.
Berikut hasil penggunaan dari saya :


Emergent AI



Emergent.sh adalah platform berbasis AI yang memungkinkan pengguna mulai dari non-programmer hingga pengembang untuk membuat aplikasi web atau mobile dari prompt teks biasa (misalnya: “buat aplikasi pengelolaan inventaris dengan login pengguna dan integrasi pembayaran”). 

Platform ini mengklaim mampu menangani seluruh stack: frontend, backend, autentikasi, database, deployment. 

Kegunaan untuk blogger, pembuat produk atau kreator

Bagi kamu yang berminat membuat tools internal, prototipe, maupun aplikasi pendukung blog atau komunitas, Emergent.sh punya beberapa keunggulan:
  • Kamu bisa dengan cepat mengubah ide menjadi aplikasi kerja tanpa harus menulis semua kode atau setup server sendiri.
  • Platform ini cocok untuk membuktikan konsep (MVP) atau membuat “alat bantu” untuk blog/komunitas (misalnya: dashboard anggota, sistem komentar khusus, atau micro-app untuk event).
  • Karena berbasis prompt, kamu bisa berpikir “apa yang saya butuh?” dan cukup mendeskripsikannya. Misalnya: “Saya ingin formulir pendaftaran yang menyimpan data ke database dan kirim email ke admin setiap ada pendaftar”.

Hal-yang perlu diperhatikan

Namun, seperti semua platform baru dan berbasis AI, ada beberapa hal yang harus kamu tahu agar tidak terkejut:
  • Model biaya: Emergent menggunakan sistem “kredit” (credits) untuk tiap tindakan: generate, deploy, testing, integrasi. Jika aplikasi kamu makin kompleks, konsumsi kredit bisa cepat naik.
  • Pembatasan: Karena menggunakan model AI dan abstractions, kontrol penuh atas kode atau server mungkin lebih terbatas dibanding kamu membangun sendiri. Jadi jika aplikasi jadi besar dan kompleks, kamu bisa jadi butuh migrasi atau integrasi tambahan.
  • Keandalan & support: Beberapa review menyebut pengalaman baik, namun ada juga kritik soal kompleksitas atau hasil belum sesuai ekspektasi. 
  • Keaslian: Karena platform ini relatif baru (domain terdaftar pertengahan 2024) dan beberapa layanan pengulas memberi peringatan agar berhati-hati.
Berikut hasil penggunaan dari saya :


StudyFetch AI



StudyFetch adalah sebuah platform pembelajaran berbasis AI yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah materi kuliah, slide, video atau dokumen lalu secara otomatis diubah menjadi alat bantu belajar seperti catatan ringkas, flashcards, kuis, bahkan tutor AI pribadi. 

Platform ini dilengkapi dengan tutor AI bernama Spark.E yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi yang telah diunggah, membantu membuat kartu memori, dan memantau kemajuan pengguna. 

Cara kerjanya

Kamu cukup melakukan hal-sederhana: unggah materi dalam format seperti PDF, PowerPoint, video (MP4), atau bahkan YouTube, lalu StudyFetch akan memprosesnya agar siap digunakan sebagai set belajar interaktif. 

Materi yang telah diunggah bisa diubah menjadi flashcards, kuis latihan, catatan ringkas, atau jadwal belajar yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan kamu. 

Dengan demikian StudyFetch bertujuan membantu mempercepat dan memperdalam proses belajar tanpa harus membuat semua materi bantu sendiri dari nol.

Kelebihan

Salah satu keunggulan utama adalah fleksibilitas format unggahan: kamu tidak hanya terbatas pada teks, melainkan juga slide presentasi dan video, yang membuatnya cocok untuk gaya belajar yang berbeda-beda.

Tutor AI seperti Spark.E dapat menjadi pendamping belajar yang “ada kapan saja”, sehingga ketika kamu menemukan bagian yang sulit bukan hanya baca ulang tapi tanya ke AI dan dapat jawaban atau penjelasan.

Kemudian, dengan mengotomatiskan pembuatan flashcards atau kuis, kamu bisa menghemat banyak waktu dibanding membuat semua itu secara manual. Banyak pengguna melaporkan bahwa waktu belajar bisa dipangkas dibanding metode tradisional. 

Hal-yang perlu diperhatikan

Meski sangat membantu, ada beberapa catatan penting:
  • Karena AI membuat materi bantu berdasarkan materi asal, kualitas hasil tergantung pada seberapa baik materi yang kamu unggah. Jika materinya kurang jelas atau terlalu kompleks, mungkin hasil bantuannya juga tidak sempurna.
  • Beberapa pengguna mencatat bahwa layanan pelanggan atau skema langganan bisa menjadi masalah. 
  • Platform ini adalah alat bantu belajar, bukan pengganti belajar aktif dan pemahaman mendalam kamu tetap perlu membaca, berpikir kritis, dan memahami konteks sendiri.
Berikut hasil penggunaan dari saya :


Baik, segitu saja materi saya untuk hari ini. Terimakasih kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya membaca blog saya. Mohon maaf apabila ada salah kata dan kurangnya penjelasan. saya pamit undur diri sampai bertemu di blog saya yang lainnya.
Azash.

Comments

Popular posts from this blog

Institut Sains dan Teknologi Nasional

PENGALAMAN PKL DI ISTN Perkenalkan nama saya Mustafidh Rafan Ahyan, saya kelas XII TJKT 2 dari SMK Yadika 12. Di blog ini saya ingin menceritakan pengalaman saya semasa PKL di ISTN. Namun, sebelum itu ISTN itu apa si? Institut Sains dan Teknologi (ISTN)  Institut Sains dan Teknologi ISTN berdiri sejak 1950, ISTN merupakan salah satu perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia. Dengan visinya yaitu, Center of Excellence dalam pendidikan tinggi sains dan teknologi yang kreatif, inovatif, unggul, dan berjiwa pelopor. ISTN menghasilkan lulusan yang pancasilais, kompeten, dan berkarakter tangguh, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Ketika masih kelas 11, saya di beritahu oleh pengurus pkl dari pihak sekolah, bahwa ketika pkl nantinya saya akan ditempatkan di Institut Sains dan Teknologi atau jika di singkat menjadi ISTN. Awalnya saya ketika saya diberitahu bahwa saya akan di tempatkan di ISTN, saya kebingungan karna saya kurang mengetahui mengenai kampus t...

Ahli HTML Dalam Sehari

  Ahli HTML Dalam Sehari Kembali lagi bersama saya, Mustafidh Rafan Ahyan. Hari ini hari ke dua saya PKL di ISTN. Saya akan menceritakan sedikit aktivitas saya PKL hari ini. Hari ini saya belajar cara menceritakan keseharian masing-masing, lalu ditulis ke dalam Notepad++, setelah itu membuat Web dan cerita tersebut dimasukkan kedalam web lalu dirapihkan dengan menggunakan tailwind agar ketika melihat web tersebut dari handphone, tampilannya tidak berantakan. Sebelum itu Tailwind itu apasih? Notepad++ itu gunanya apasih? kok buat web pake Notepad++, emang nyambung sama HTML? HTML HTML, atau HyperText Markup Language, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat dan merancang halaman web. Ini bukan bahasa pemrograman, melainkan bahasa yang memberikan struktur dan konten pada halaman web, memungkinkan teks, gambar, video, dan elemen lainnya ditampilkan di browser. (Berikut perbedaan HTML dengan CSS atau Javascript) Tailwind CSS Tailwind CSS adalah framework CSS yang bersi...

Analisis SWOT Dan Peta Strategi untuk Sekolah Unggul

 Analisis SWOT Dan Peta Strategi untuk Sekolah Unggul Halo kawan-kawan, kembali lagi bersama saya, Mustafidh Rafan Ahyan. Hari ini adalah hari ke lima saya PKL di ISTN. Kali ini pembelajaran kami cukup menarik karena membahas tentang SWOT. Seperti biasa, saya melaksanakan kegiatan PKL saya di ISTN dimulai dengan Piket terlebih dahulu di masing-masing ruangan. Kali ini saya kebagian tugas menyapu lantai lagi tetapi di ruangan A bukan di ruang B seperti kemarin. Setelah menyapu kami pun duduk di ruangan B sambil menunggu Pak Riadi sampai. Ternyata Pak Riadi sedang ada tugas lain, dan belum bisa hadir untuk memberikan bimbingan pada jam pagi. Akhirnya Pak Riadi memberikan tugas kepada kami untuk mempelajari mengenai SWOT. Setelah memahami materi mengenai SWOT, kami pun diberi tugas untuk menganalisis SWOT dari sebuah sekolah dan universitas. (Proses Pembelajaran) (Proses Materi) (Pada saat istirahat) Tetapi sebelumnya, SWOT itu apasi? dan guanya untuk sekolah dan universitas apa? mari...